Disebutkan dalam UU tersebut bahwa Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Saat ini Yonif Raider 600/Modang sedang melaksanakan penugasan di wilayah Papua, dimana lokasi penugasan memiliki karakteristik kondisi alam yang berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Hal tersebut merupakan tantangan yang harus dipecahkan bersama dalam rangka mendukung program nasional tersebut, seperti contohnya salah satu Pos Satgas Yonif Raider 600/Modang yang berada di Distrik Fayit, Kabupaten Asmat, Papua.
Kondisi alam wilayah ini merupakan lahan rawa yang memiliki masalah utama dalam pengembangan pertanian adalah tata air dan kesuburan lahan, dimana sebagian besar lahan di Distrik Fayit merupakan lahan gambut dan berair.
Berbekal dari pelatihan saat sebelum penugasan, anggota Pos Fayit Satgas Yonif Raider 600/ Modang yang dipimpin oleh Letda Inf Gilang Anggara Putra melakukan inovasi sehingga dapat bercocok tanam sayuran dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan masyarakat setempat, salah satunya dengan mencampurkan tanah gambut dengan sekam kayu.
“Ternyata hal tersebut efektif dilakukan sehingga dapat menjadikan komoditi berupa tanaman sayuran jangka pendek antara lain : terong, cabai, sawi, kangkung dan kacang panjang serta sayuran lain yang hasilnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar,” kata Letda Inf Gilang.
Ternyata apa yang dilakukan oleh Satgas Yonif Raider 600/Modang tersebut mendapat apresiasi dari Bupati Asmat Bapak Elisa Kambu saat mengunjungi Pos Satgas tersebut beberapa hari yang lalu. Dalam kunjungan tersebut Bupati Asmat bersama Forkopimda berkesempatan memanen dan membagikan ke masyarakat hasil budidaya tanaman anggota Satgas Yonif Raider 600/Modang.
Pada kesempatan itu, Bupati dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya merasa bangga dengan hasil pertanian anggota Satgas ini, selain bertugas untuk menjaga keamanan di Fayit, Satgas juga berperan membantu perekonomian masyarakat kami. “Satgas telah memberi contoh bahwa dengan kondisi tanah seperti ini, kita bisa bertani dengan menggunakan media lain seperti tanah gambut dicampur sekam kayu dan hasilnya cukup bagus,” ujarnya.
Sementara itu, Komandan Pos Satgas Yonif Raider 600/Mdg-Pos Fayit menerangkan bahwa pihaknya merasa peduli dengan kondisi masyarakat, selain karena sulit untuk mendapatkan sayuran, karena akses ke kota yang cukup jauh dan membutuhkan biaya yang mahal. Ia mengaku, dengan bercocok tanam seperti ini, kami bisa membantu masyarakat akan kebutuhan sayuran di tengah keterbatasan di wilayah tersebut.
Bersama anggotanya, Letda Inf Gilang mengungkapkan bahwasannya akan membantu ekonomi masyarakat di wilayah Distrik Fayit dengan cara mengajarkan kepada masyarakat untuk bercocok tanam, seperti apa yang telah kami contohkan dan hasilnya nanti bisa untuk dikonsumsi sendiri atau dapat dijual oleh masyarakat untuk menambah penghasilan mereka.
(Pen Yonif Raider 600/Modang)