Dua Oknum Guru Rudapaksa 40 Santri, Begini Tanggapan Ponpes MTI Canduang Agam - GUGUAH SE

Minggu, 28 Juli 2024

Dua Oknum Guru Rudapaksa 40 Santri, Begini Tanggapan Ponpes MTI Canduang Agam

Agam | Kasus pencabulan yang dilakukan oleh 2 orang oknum guru terhadap 40 santri di MTI Candung menghebohkan Sumatera Barat bahkan direspon oleh masyarakat luas Se-Indonesia, adapun pihak MTI Candung membenarkan kejadian tersebut, dan berkomitmen akan menyelesaikan kasus secara transparan.

Khairul Anwar selaku Tim Hukum dan Juru bicara MTI Candung ketika dijumpai oleh awak media menyampaikan komitmen pihak sekolah dalam menyelesaikan persoalan yang tengah terjadi di MTI Candung. Minggu, 28/07/2024.

"Sejak awalnya ditetapkan sebagai terduga lalu tersangka sampai hari ini kita tetap berjibaku siang malam, salah satu bukti keseriusan kita adalah mengundang orang tua santri, membuka ke ruang publik seluas-luasnya, membuka kotak pengaduan dan lain-lain, kita tidak menutup-nutupi kasus ini." kata Khairul Anwar

Lebih lanjut, Khairul Anwar menyampaikan bahwa hari ini langsung mengundang orang tua santri untuk rapat, dan membuka persoalan ini secara transparan.

"Hari ini kita mengundang orang tua santri kelas 1 sampai 3, dan akan dilanjutkan besok kelas 4 sampai 7 karena ruangan kita terbatas." kata Khairul Anwar

Khairul Anwar juga mencoba untuk mengklarifikasi berita simpang siur yang beredar ditengah-tengah masyarakat melalui media masa, cetak dan online terkait rudapaksa 40 orang santri, berdasarkan kordinasi terakhir dengan pihak Polresta Bukittinggi.

"Sebenarnya tidak semua, berdasarkan keterangan tadi malam jam 12 dari Polresta Bukittinggi yang kasus sodomi itu 3 orang dan sisanya adalah pencabulan di area sensitif." kata Khairul Anwar

Lain dari itu, Salah seorang orang tua santri yang bercerita pada awak media saat menghadiri undangan MTI Candung kejadian ini sangat mengecewakan, tapi untuk membawa anak pulang kerumah itu tidak, karena masih percaya dengan pihak pondok pesantren.

"Kami sangat kecewa dengan kejadian ini, tapi kami tetap percaya dengan pihak pondok pesantren, dan untuk membawa anak pulang itu tidak. Mudah-mudahan ini jadi pembelajaran untuk menuju lebih baik." ujar A

Adapun langkah-langkah yang diambil oleh MTI Candung setelah terjadinya peristiwa rudapaksa yang dilakukan oleh oknum guru pada santrinya sebagai berikut:

1. Membentuk tim investigasi internal yang berkolaborasi dengan pihak yang berwenang salah satunya dengan pihak kepolisian.

2. Kita bekerja sama dengan jaringan psikologi, hari kamis kemarin kita sudah melakukan asesmen awal terhadap korban, dan dilanjutkan pada hari Jumat dan sedang dilakukan pengolahan data, insyaallah besok kita akan coba kembangkan proses pendampingan psikologi oleh tim ahli psikologi yang kita datangkan kesini jam 2 siang.

3. MTI Canduang sudah membentuk tim hukum.

4. Kita juga akan melakukan Evaluasi terkait proses pembelajaran terutama proses pembelajaran yang ada di asrama.

5. Memperkuat mekanisme pengawasan dan kontrol internal untuk memastikan kejadian serupa tidak terjadi di masa depan.

6. Yayasan dan Pimpinan Ponpes MTI Canduang berkomitmen untuk berkomunikasi secara terbuka dan transparan. mengadakan pertemuan terbuka dengan orang tua dan wali santri untuk memberikan informasi terbaru, menjawab pertanyaan, dan mendengarkan masukan yang bermanfaat.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda